MUSIK DAN LAGU DAERAH

 


 TULISAN ILMIAH

MUSIK DAN LAGU DAERAH




Di susun oleh:

Fajar Ibrahim Nasry Hamdan      51421685






JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA 

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA 



2021










BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

    Lagu daerah adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang kini sudah jarang terdengar, kini lagu daerah hanya terdengar di waktu-waktu tertentu seperti saat lomba kebudayaan atau sebagai pengiring acara kebudayaan adat, sudah jarang menghiasi kesehariaan masyarakat.

    Di dalam suatu konsep kebudayaan, hampir menyentuh seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya, sehingga terbagi menjadi tujuh unsur kebudayaan yang salah satunya adalah kesenian. Sebagai bentuk kreasi simbolis, kesenian merupakan wujud karya, yang terbentuk dari jiwa seni yang dimiliki oleh manusia.Di dalam sebuah karya seni tidak hanya menyampaikan makna tetapi terdapat suatu pesan yang merupakan produk kebudayaan hasil kreasi tangan manusia.Salah satu wujud karya seni yang menjadi kebudayaan, dan dikenal oleh masyarakat adalah kesenian lagu daerah. 2 Kesenian lagu daerah merupakan bagian dari karya sastra yang memanfaatkan keindahan untuk memberikan kepuasan terhadap umat manusia.Oleh karenanya lagu daerah menggunakan bahasa sebagai medium utama.Selain mampu menggambarkan kepribadian komunal atau masyarakat setempat, keberadaan lagu daerah mampu menyalakan semangat atau spirit kebersamaan dari komunitas bersangkutan. Tanpa memperhatikan misi maupun fungsi, lagu daerah secara konkrit begitu dekat dengan masyarakat daerah.

    Menurut Mustopo (1989:55), sebagai salah satu unsur kebudayaan, kesenian lagu daerah memiliki corak, ragam, serta ciri khas yang menjadi identitas daerah. Identitas itu menunjukkan sifat-sifat kedaerahan yang perlu dikembangkan untuk kemajuan keseniaan lagu daerahnya.Di dalam lagu daerah selalu berhubungan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat suatu komunitas.Seperti untuk keperluan upacara yang bersifat ritual, pekerjaan seperti kegiatan menyambut musim panen, atau juga untuk sarana menyebarkan nilai budaya ataupun sejarah komunitas setempat


B. Rumus Masalah

1. Pengertian seni musik dan lagu daerah

2. Latar belakang seni musik di Indonesia

3. Beberapa alat musik dan lagu sunda yang berada di Jawa Barat


C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui beberapa lagu dan musik lokal yang berada di Jawa Barat

2. Mengetahui latar belakang setiap jenis alat musik lokal di Jawa Barat 


Kata kunci: Pengertisn seni musik, 




BAB II

Pembahasan

Pengertian Seni Musik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Kata musik berasal dari bahasa Yunani mousikos, melambangkan dewa keindahan yang menguasai bidang seni dan keilmuan.  Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), musik merupakan seni yang memadukan suara vokal atau instrumental untuk keindahan bentuk atau ekspresi emosial. Biasanya sesuai dengan standar budaya irama, melodi, dan harmoni. Musik adalah seni yang menembus setiap masyarakat manusia.

Pengertian seni musik menurut para ahli

1. Seni Musik menurut Jamalus Menurut Jamalus, 

Seni musik merupakan hasil karya seni yang dituangkan dalam bentuk lagu, atau komposisi sebagai ungkapan perasaan dan pikiran pengarangnya melalui unsur-unsur pokok musik meliputi melodi, irama, harmoni dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai sumber kesatuan. 

2. Seni Musik menurut Sunarto 

Sunarto mendefinisikan seni musik sebagai penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan ritme atau melodi serta memiliki unsur atau keselarasan yang indah. 

3. Senin Musik menurut Red dan Sidnell 

Red dan Sidnell, mendefinisikan seni musik sebagai cabang seni berbentuk suara yang di dalamnya terkandung unsur melodi, ritme, harmoni, serta timbre.


Lagu traditional di jawa barat (sunda)

1. Tokecang 

Lagu Tokecang yang diciptakan oleh R.C Hardjosubroto ini memiliki kepanjangan dari tokek makan kacang. Dengan nuansa musik yang riang, lagu daerah ini menyampaikan pesan positif. Tokecang menyampaikan arti berharga seseorang tidak serakah. Dalam kehidupan sehari-hari kita tak boleh egois dan harus mempedulikan orang lain di sekitar. 

Lagu Tokecang merupakan lagu sunda yang berasal dari daerah Jawa Barat. Lagu ini sangat terkenal dan populer tidak hanya di kalangan Sunda. Bukan saja anak-anak, orang dewasapun menyukai lagu ini.

Lagunya yang riang memang sangat akrab dengan anak-anak, Tokecang ini sering dinyanyikan ketika anak-anak hendak mengawali permainan. Lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya.

Informasi Lagu Tokecang

Judul : Tokecang

Pencipta : Belum diketahui

Daerah : Provinsi Jawab Barat

Golongan : Lagu Daerah / Lagu Wajib Daerah


Lirik Lagu Tokecang

Tokecang tokecang bala gendir tosblong

Angeun kacang sapependil kosong

Aya listrik di masigit meuni caang katingalna

Aya istri jangkung alit karangan dina pipina

Tokecang tokecang bala gendir tosblong

Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong


Arti

Setelah mengetahui lirik lagu Tokecang, disini akan menjelaskan makna yang terkandung dalam lagu Tokecang.

Ada yang bilang Tokecang adalah kepanjangan dari Tokek makan kacang. Lagu ini menceritakan orang yang terlalu banyak makan atau rakus.

Nilai yang terkandung dalam lagu Tokecang adalah kita tidak boleh bersikap rakus dan tamak. Hendaklah berbagi antar sesama, karena pada prinsipnya kita adalah makhluk sosial.

Video 



2. Manuk Dadali 

Sambas Mangundikarta menciptakan nafas nasionalisme lewat lagu Manuk Dadali, yang artinya Burung Garuda. Lagu berbahasa Sunda yang satu ini juga dikenal hingga daerah luar Jawa Barat. Manuk Dadali menggambarkan keperkasaan sang garuda sebagai lambang negara. Memiliki sifat kesatria, berani berkorban, dan saling menyayangi jadi hal yang patut ditanamkan dalam diri bangsa Indonesia. 

Manuk Dadali adalah salah satu lagu dengan lirik berbahasa sunda dari provinsi Jawa Barat yang dalam bahasa Indonesia yaitu Burung Garuda.

Lagu ini di ciptakan oleh Sambas Mangundikarta, yaitu seorang pria kelahiran Bandung, 21 September 1926.

Beliau adalah penulis lagu berbahasa sunda. Selain menjadi penulis lagu, beliau juga berprofesi sebagai penyiar radio dan televisi.

Berawal dari keaktifannya sebagai komentator siaran olahraga di RRI. Hingga pada tahun 1962, beliau terjun ke dunia penyiaran khususnya sepak bola dan bulu tangkis di TVRI.

Lagu ini, mengandung makna nasionalisme. Serta menampilkan sosok gagah sang garuda yang melambangkan kesaktian Indonesia.

Informasi

Judul : Manuk Dadali

Pencipta : Sambas Mangundikarta

Daerah : Provinsi Jawa Barat

Golongan : Lagu Daerah / Lagu Wajib Daerah


Lirik Manuk Dadali

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang

Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang

Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna

Tandang jeung pertentang taya bandinganana

Dipikagimir dipikaserab ku sasama

Taya karempan kasieun leber wawanenna

Refrain :

Manuk dadali manuk panggagahna

Perlambang sakti Indonesia Jaya

Manuk dadali pangkakoncarana

Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

Silih pikanyaah teu inggis bela pati

Manuk dadali ngandung siloka sinatria

Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia


Arti Syair

Terbang melesat tinggi, jauh di awang-awang

Merentang sayapnya, tegak tanpa ragu

Kukunya panjang dan paruhnya melengkung

Menyongsong langit dengan cergas terbangnya

Siapa yang bisa menyaingi keberaniannya

Gagah dan  perkasa tak ada tandingannya

Dihormati dan disegani oleh sesama

Tanpa ragu tanpa takut, besar nyalinya

Refrain :

Burung garuda, burung paling gagah

Lambang sakti Indonesia jaya

Burung garuda, yang paling tersohor

Senang bersatu, rukun semuanya

Hidup berhimpun tanpa saling iri

Saling menyayangi, tak sungkan membela

Burung garuda adalah lambang kesatriaan

Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia


Makna dan Kandungan

Manuk (Bahasa Indonesia: burung) Dadali berarti Burung Garuda, lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lagu ini mengisahkan tingginya martabat NKRI yang diumpamakan seperti Burung Garuda.

Burung yang kuat, paling disegani, gagah dan memiliki daya juang tinggi. Selain itu, lagu daerah populer Jawa Barat ini juga menggambarkan persatuan Indonesia dalam bingkai Kebhinekaan Tunggal Ika.

Selain itu, lagu ini juga menceritakan kehidupan dalam bingkai Kebhinekaan Tunggal Ika.

Kehidupan harmonis sebuah negara yang disangga tiang-tiang kebudayaan, ras, suku, agama dan elemen-elemen kebangsaan lainnya.

Semoga dengan mendengarkan, menghayati dan meresapi arti syair Manuk Dadali bisa mengembalikan semangat nasionalisme kita untuk tetap mencintai Indonesia.

Seberapapun banyak orang yang ingin memecah-belah negeri ini, pasti akan selalu ada punggawa-punggawa yang tak kalah banyaknya demi memperkuat kesatuan dan persatuan Tanah Air Indonesia.


Video



3. Es Lilin 

Lagu Es Lilin mengisahkan tentang kegelisahan seorang perempuan yang didekati pria terpandang. Kegelisahan ini adalah bentuk sikap waspada seorang gadis agar tak salah memilih sosok pendamping di masa mendatang.

Es Lilin merupakan lagu berbahasa sunda tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya, namun lagu Es Lilin yang dipopulerkan oleh Nining Meida ini, sangat terkenal dan populer.

Bahkan lagu Es Lilin ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal asal Malaysia, yaitu Siti Nurhaliza yang dibawakannya dalam bahasa melayu. Selain Siti Nurhaliza, lagu Es Lilin juga dinyanyikan dalam bahasa Jawa oleh Ibu Mursyih.


Informasi

Judul : Es Lilin

Pencipta : belum diketahui

Daerah : Provinsi Jawa Barat

Golongan : Lagu Daerah / Lagu Wajib Daerah


Lirik

Es lilin mah didorong-dorong

dibantun mah dibantun ka Sukajadi

abdi isin ceuceu samar kaduga

sok sieun mah aduuh henteu ngajadi

Es lilin mah ceuceu buatan Bandung

dicandakna geuningan ka Cipaganti

abdi isin jungjunan duh bararingung

sok inggis mah aduuh henteu ngajadi

Itu saha dunungan nu nungtun munding

digantelan geuning ku saputangan

itu saha dunungan ku ginding teuing

sing horeng mah aduh geuning jungjunan

Es lilin mah ceuceu dikalapaan

raosna mah geuningan kabina-bina

abdi alim dunungan paduduaan

sok sieun mah dibantun kamana-mana

Kamana mah dunungan ngaitkeun cingcin

ka kaler mah aduuh katojo bolat

kamana mah dunungan ngaitkeun pikir

sakieu mah aduuh panas hatena.


Arti

Es lilin nyonya, buatan Bandung

Dibawanya ternyata ke Cipaganti

Saya malu ya tuan, masih bingung

Takutnya tidak berjodoh

Itu siapa ya tuan, yang menggiring kerbau

Digantungkan gantungan sapu tangan

Itu siapa ya tuan, yang berpenampilan keren

Ternyata oh ternyata tuan sendiri

Es lilin dibuat menggunakan kelapa

Rasa lezatnya luar biasa

Saya tidak mau berduaan tuan

Takutnya diajak ke mana-mana

Ke mana harus mengaitkan kincir

Ke timur rupanya, menuju bulan

Mengapa tuan harus bermuram durja

Tak perlu sedih karena cuma sebulan.



Video


4. Bubuy Bulan 

Lagu daerah Jawa Barat juga menghadirkan kisah romantisme percintaan, seperti lagu Bubuy Bulan. Menceritakan tentang hati seseorang yang sedang jatuh cinta dan merindukan sang kekasih. Sayangnya, sang kekasih jauh dan susah dijumpai. Di dalam terik matahari dan dinginnya malam, dia terus mencari sosok yang dicintainya itu. 

Lirik lagu Bubuy Bulan adalah lagu daerah dari provinsi Jawa Barat dan berbahasa sunda, lagu yang diciptakan oleh Benny Korda ini merupakan lagu yang paling populer di kalangan warga Jawa Barat, karena lagu ini sering diajarkan disekoah dasar hinga menengah atas.

Lagu ini menceritakan tentang kesedihan seseorang yang ditinggalkan kekasih. Lirik lagu bubuy bulan termasuk kedalam lagu sajak berirama atau syair pantun.

Informasi

Pencipta : Benny Korda

Daerah : lagu bubuy bulan berasal dari Jawa Barat

Golongan : Lagu daerah / Lagu wajib daerah


Lirik Lagu Bubuy Bulan

Bubuy bulan-bubuy bulan sangrai bentang

panon poe-panon poe disasate

unggal bulan-unggal bulan abdi teang

unggal poe-unggal poe oge hade

situ ciburuy laukna hese dipancing

nyeredet hate ningali ngeplak caina

tuh, itu saha nu ngalangkung unggal enjing

nyeredet hate ningali sorot socana

unggal bulan-unggal bulan abdi teang

unggal poe-unggal poe oge hade

situ ciburuy laukna hese dipancing

nyeredet hate ningali ngeplak caina

tuh, itu saha nu ngalangkung unggal enjing

nyeredet hate ningali sorot socana


Arti Kata

Bubuy Bulan

Bubuy Bulan sangray bintang

Matahari matahari dibikin sate

tiap bulan tiap bulan temuilah aku

Tiap hari tiap hari juga baik

danau Ciburuy ikannya susah di pancing

Tergetar hati melihat bening dan luas airnya

Duh itu siapa yang lewat tiap pagi

Tergetar hati memandang sorot matanya


Makna Lagu

Lagu ini menggambarkan suasana tentang seseorang yang sedang rindu pada kekasihnya yang berada di tempat yang jauh dan iapun hanya bisa berharap agar sang kekasih bisa pulang sesering mungkin agar kerinduannya dapat sedikit terobati.

Kerinduan tersebut semakin bertambah saat ada seseorang yang sering berpapasan dengannya saat di pagi hari, dan orang tersebut memiliki sorot mata yang mirip dengan kekasihnya.


Video


Alat musik traditional (Sunda)

1. Angklung

Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, yang namanya sudah melesat hingga ke mancanegara. Alat musik tradisional ini menggunakan tabung bambu yang kemudian dirangkai menjadi satu.

Umumnya, satu buah angklung terdiri dari 2- 4 potong bambu dan mengeluarkan satu akor nada. Oleh karena itu, angklung biasa dimainkan beberapa orang guna menghasilkan irama yang indah.

Sejarah angklung

Kata angklung sendiri berasal dari bahasa Sunda angkleung-angkleungan yaitu gerakan pemain angklung, serta dari suara klung yang dihasilkan instrumen bambu ini. Angklung sebenarnya merupakan pengembangan dari alat musik calung, yaitu tabung bambu yang dipukul. Sementara, angklung merupakan tabung bambu yang digoyang sehingga menghasilkan hanya satu nada untuk setiap instrumennya.

Bunyi pada angklung tersebut dihasilkan oleh benturan badan pipa bambu sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.

Menurut situs resmi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, terciptanya alat musik angklung yang terbuat dari bambu berasal dari pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris.

Dengan kehidupan yang bersumber pada makanan pokok berupa padi ini kemudian muncul mitos Nji Sri Pohaci sebagai Dewi Sri pemberi kehidupan perenungan bagi masyarakat Sunda dahulu dalam mengelola pertanian terutama pertanian sawah dan ladang.

Syair lagu yang berkembang di masyarakat Sunda dianggap sebagai penghormatan dan persembahan kepada Nyi Sri Pohaci dan sebagai tolak bala agar bercocok tanam mereka tidak mendatangkan malapetaka .

Dalam perkembangannya syair lagu-lagu tersebut diiringi dengan bunyi tetabuhan yang terbuat dari batang-batang bambu yang dibuat sederhana yang kemudian kita kenal dengan nama angklung.

Jenis Angklung

Angklung dalam perkembangannya memiliki beberapa jenis, di antaranya:

1. Angklung Dogdog Lojor

Angklung jenis ini digunakan pada saat ritual tradisi Dogdog Lojor yakni sebuah tradisi penghormatan kepada tanaman padi. Hingga saat ini, tradisi Dogdog Lojor masih dilakukan masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul setiap tahunnya.

2. Angklung Gubrag

Angklung gubrag terdapat di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan menanam, mengangkut hingga menempatkan padi ke lumbung.

3. Angklung Badeng

Badeng merupakan jenis kesenian musikal dengan angklung sebagai alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Garut.

4. Angklung Buncis

Alat musik angklung jenis ini dinamai angklung buncis karena kerap dimainkan saat perayaan Buncis, yakni seni pertunjukan tradisional berupa hiburan yang kerap diselenggarakan di daerah Baros, Arjasari, Bandung.

5. Angklung Bungko

Bungko adalah kesenian daerah Cirebon khas dari desa Bungko di Kecamatan Kapetakan, yang terletak di pinggir pantai. Sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan.

Kesenian di desa tersebut menggunakan alat musik angklung yang pada akhirnya menjadi salah satu jenis angklung yang ada di Jawa Barat.

6. Angklung Daeng Soetigna/Padaeng

Angklung jenis ini dikenalkan pertama kali oleh Daeng Soetigna tahun 1938. Apa yang dilakukan Daeng sebenarnya sangat sederhana.

Dengan modal pengetahuan musik yang diperolehnya dari sekolah buatan Belanda, ia mengembangkan angklung pentatonis menjadi bernada diatonis-kromatis (do-di-re-ri-mi-fa-fi-sol-la-li-si dst).


Video

2. Calung

Calung salah satu alat musik Sunda khas Jawa Barat. Calung dipercaya sebagai awal mula lahirnya alat musik angklung. Calung sendiri dibuat dari bambu hitam yang memang dikenal akan ketahanannya.

Calung dibuat dengan cara disusun sesuai panjangnya. Calung yang sudah disusun nantinya akan mengeluarkan nada berurutan mulai dari nada tinggi hingga nada rendah. Diketahui, calung terbagi menjadi dua jenis, yaitu calung jinjing dan calung rantay.

Sama seperti angklung yang terbuat dari bambu pilihan, calung terbuat dari bambu berjenis awi wulung dan awi temen. Namun yang membedakan calung dengan angklung adalah cara memainkannya, apabila angklung dimainkan dengan cara di goyangkan sedangkan calung dimainkan dengan cara dipukul.

Jenis calung dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu calung rantay dan calung jinjing. Pada saat memainkan calung rantay pemain biasanya memainkan calung rantay dengan duduk bersila sedangkan calung jinjing pemain menjinjing bambu yang telah dideretkan dan memainkannya sambil berdiri.

Awal mulanya calung dipentaskan untuk mengiringi upacara-upacara adat sunda sebagai ritual perayaan masyarakat Jawa Barat, namun dengan berkembangnya zaman calung berubah fungsi menjadi alat musik yang manghibur masyarakat dengan menghasilkan harmoni yang indah.


Video



3. Kecapi

Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dihasilkan dari akulturasi antara alat musik Koto dari Jepang dan K’in dari cina yang masuk ke tanah Sunda.

Umumnya, kacapi terbuat dari kayu yang dibentuk menyerupi perahu (mini) yang mana dilengkapi 7-20 dawai dan masing-masing dawainya mengeluarkan nada berbeda. Adapun nada yang dihasilkan yaitu da – mi – na – ti – la – da.

Alat musik ini dibawa oleh pendatang dari China dan kemudian diperkenalkan ke penduduk di Nusantara. Oleh karena itu, alat musik kecapi juga sebenarnya cukup dikenal di tanah Betawi.

Di China, alat musik ini disebut juga dengan "Ghuzeng" yang umumnya digunakan untuk mengiringi musik dengan alunan yang lembut serta mendayu.

Mengutip Ensiklopedia Jakarta, sejarah alat musik kecapi juga merujuk pada tanaman sentul, yakni tanaman yang kayunya diyakini digunakan untuk membuat alat musik kecapi.

Di tanah Sunda, alat musik kecapi dijadikan alat musik utama dalam tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kecapi suling.

Dalam perkembangannya kini, kecapi tidak hanya mengiringi musik tradisional Sunda, tetapi juga untuk mengiringi lagu-lagu non Sunda seperti pop, dangdut dan sebagainya.

Sejarah Alat Musik Kecapi

Faktanya, bisa menemukan alat musik kecapi di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Indonesia Timur hingga Barat. Namun, berbeda daerah akan berbeda juga ceritanya. Meski begitu, semua cerita tersebut bisa dipercaya sebagai kekayaan kebudayaan Indonesia.

Menurut masyarakat Bugis, alat musik kecapi dibawa oleh pelaut yang berlayar selama berhari-hari di lautan. Pelaut tersebut juga meninggalkan gadis pujaannya di wilayah pesisir Bugis. Saat badai datang, pelaut tak sengaja mengikat talinya ke kayu dan menciptakan sebuah nada. Pelaut tersebut pun mulai membuat alat musik tersebut dan membawanya ke daratan.

Sesampainya ia di Bugis, masyarakat pun sangat mengapresiasi alat musik yang baru saja diciptakan tersebut dan masyarakat Bugis pun mulai membuatnya sendiri. Sementara ada juga yang meyakini bahwa alat musik ini berasal dari tanah Pasundan. Alat musik ini ditemukan dan diproduksi di wilayah Sunda dan mereka meyakini juga bahwa alat musik kecapi banyak memberi pengaruh pada perkembangan musik asli Indonesia hingga sekarang. Namun, tidak pernah disebutkan bagaimana detail dari penemuan alat musik tersebut oleh suku Sunda. Meksi banyak versi sejarahnya, namun alat musik kecapi sudah dikenal hingga ke seluruh negeri sebagai alat musik tradisional milik bangsa Indonesia.

Jenis-jenis Alat Musik Kecapi
Di Indonesia, alat musik kecapi memiliki beberapa jenis. Berikut jenis-jenisnya:

1. Kecapi Indung

Kecapi Indung ini berasal dari kata “induk” atau “ibu” dan disebut demikian karena ia memiliki ukuran yang besar. Saat dimainkan, fungsi kecapi indung adalah untuk memimpin iringan musik yang memiliki tempo sedang.
Di beberapa daerah, kecapi indung juga kerap disebut kecapi gelung, kecapi pantun, kecapi tembang, atau kecapi perahu.

2. Kecapi Rincik

Jenis alat musik kecapi lainnya adalah kecapi rincik yang berarti kecil. Ini karena kecapi rincik umumnya hadir bersama dengan kecapi indung.
Selain itu, disebut rincik juga karena suaranya mirip dengan gemericik hujan. Kecapi jenis ini umumnya digunakan sebagai pengiring dari alat musik lain.

3. Kecapi Perahu

Bentuk kecapi ini menyerupai sampan dengan dua ujung yang melengkung. Untuk pembuatannya, kayu perlu direndam selama kurang lebih tiga bulan sebelum ia bisa dibentuk menjadi alat musik kecapi.
Jenis alat musik kecapi ini memiliki bentuk yang lebih sederhana dibandingkan dengan jenis kecapi lainnya. Kecapi siter memiliki permukaan lurus datar dengan sedikit melengkung.
Meski begitu, cara memainkannya masih sama dengan jenis kecapi lainnya.

Video


4. Karinding

Karinding  juga salah satu alat musik tradisional asal Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Alat musik ini memiliki ukuran kecil yakni panjang 10 cm dan lebar 2 cm. Karinding terbagi menjadi tiga bagian yakni, cecet ucing, pancepengan dan paneunggeulan.

Walaupun berukuran kecil, karinding mempunyai makna filosofis yang begitu mendalam. Melansir dari laman Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), seorang pemain karinding bernama Iman Rahman Anggawiria Kusumah menjelaskan bahwa karinding memiliki nilai filosofi, yaitu sadar, dan sabar.

Memainkan karinding akan memberikan rasa kepercayaan diri, memberikan kesadaran akan apa yang dianugerahkan, serta melatih kesabaran (dalam memainkannya).  

Video




BAB III

Penutup

KESIMPULAN

Lagu-lagu daerah termasuk salah satu bentuk keanekaragaman budaya di Indonesia. Lagu-lagu tersebut diciptakan hampir di setiap daerah di Indonesia dan memiliki sifat serta keunikan tersendiri yang mencerminkan ciri khas dari daerah asalnya. Sebagian dari kita, telah mengenal lagu-lagu daerah sejak kecil, namun saat ini banyak sekali generasi-generasi muda bangsa yang tidak mengenal lagulagu daerah tersebut, akibat dari semakin populernya budaya modern. Anak-anak yang seharusnya mengenal lagu daerah sebagai salah satu budaya Indoensia sekarang justru lebih mengenal lagu-lagu pop yang lirik dan syairnya bahkan kurang pas untuk usia mereka.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya perhatian mereka terhadap budaya Indonesia dan tidak adanya minat mereka untuk mengenal dan mempelajari lagu-lagu tersebut. Kesan yang ditimbulkan dari lagu-lagu daerah adalah kesan yang kuno dan terbelakang, sama sekali tidak menarik apalagi modern.

Perancangan ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan lagu-lagu daerah khususnya pada anak-anak. Untuk itu perancangan ini dikemas dalam karakter anak-anak yang sangat menonjol, menghindari kesan kuno, namun tetap mempertahankan unsur-unsur kedaerahan. Salah satu kesulitan dalam mewujudkan perancangan ini adalah menemukan arti dan makna dari lagu-lagu tersebut, namun saat menemukannya muncul perasaan senang dan bangga. Diharapkan perancangan ini dapat membantu dalam pelestarian budaya Indonesia, membantu warga negara Indonesia untuk lebih dekat lagi dengan budaya mereka, dan memupuk rasa menghargai mereka pada tanah air Indonesia.

SARAN

Keanekaragaman budaya Indonesia yang sangat kompleks, unik, dan menarik mampu mendorong banyak pihak tertarik untuk kembali mensosialisasikan topik ini ditengah-tengah kemodernan kehidupan kota. Diharapkan topik-topik serupa akan terus bermunculan dan berkembang ke arah yang lebih baik dan berguna bagi kelangsungan budaya tradisional kita, agar tetap terjaga kelestariannya dan tidak memudar terbawa arus globalisasi. 



DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/seni-musik/

https://www.bola.com/ragam/read/4396808/lirik-lagu-tokecang-lagu-daerah-jawa-barat

https://www.bola.com/ragam/read/4312709/lirik-lagu-manuk-dadali-lagu-daerah-jawa-barat

https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/10/094500666/lagu-jawa-barat-ini-lirik-dan-chord-lagu-es-lilin-dari-nining-meida

https://id.wikipedia.org/wiki/Kecapi_(alat_musik)

https://en.wikipedia.org/wiki/Karinding




Comments

Popular posts from this blog

SENI GAMBAR DAN LUKIS BUDAYA LOKAL

Tugas Pengantar Web Science M2 - Pengertian Web