TEORI-TEORI BUDAYA
TULISAN ILMIAH
TEORI-TEORI BUDAYA
Di susun oleh:
Fajar Ibrahim Nasry Hamdan 51421685
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori kebudayaan merupakan usaha konseptual untuk memahami bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya dalam kelompok, mempertahankan kehidupannya melalui penggarapan lingkungan alam, dan memelihara keseimbangannya dengan dunia supernatural.
Budaya merupakan ciptaan masyarakat yang berkembang dan dimiliki suatu kelompok, kemudian dikembangkan menjadi suatu kebiasaan aktifitas turun-temurun dan demikian banyak budaya-budaya baru yang tercipta di setiap generasi.
B. Rumus Masalah
Pengertian budaya, Teori-teori para ahli mengenai budaya dan kebudayaan, unsur kebudayaan, contoh, fungsi, ciri-ciri serta dampak perubahan budaya di Indonesia.
C. Tujuan Penelitian
Dapat mengetahui apa arti dan makna budaya, teori-teori budaya, unsur dan ciri-ciri budaya serta dampak perubahan budaya di Indonesia.
Kata Kunci: Pengertian Budaya, Teori-teori Budaya,
Dampak perubahan budaya
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Budaya:
Budaya merupakan suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur yang rumit (agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dll) dan berkembang pada sebuah kelompok orang atau masyarakat. Budaya sering kali dianggap warisan dari generasi ke generasi dan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Pengertian Budaya menurut para ahli:
- Kebudayaan oleh Kaplan dimaknai sebagai suatu sistim simbolik atau sistim perlambangan. Sebagai cara memahami perangkat lambang budaya tertentu, orang lebih dahulu harus melihatnya dalam kaitan keseluruhan tempat sistim perlambang itu manjadi bagian.
- Menurut Masinambow, budaya adalah simbol kebudayaan yang berfungsi sebagai sarana pengatur dan penataan kehidupan bermasyarakat. Budaya berkembang pada masyarakat sebagai pengatur kehidupan dalam bermasyarakat secara turun-temurun.
- Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Roger mendefinisikan makna kebudayaan melalui dua pendekatan, adaptif dan ideasional. Kebudayaan menurut pendekatan adaptif merupakan kontes pikiran dan perilaku. Sedangkan, menurut pendekatan ideasional kebudayaan adalah semata-mata sebagai konteks pikiran.
Unsur-unsur budaya:
- Bahasa
- Sistem pengetahuan
- Organisasi sosial
- Sistem peralatan hidup dan teknologi
- Sistem mata pencarian hidup
- Sistem religi
- Kesenian
Ciri-ciri Budaya:
- Sebagai budaya yang berada di daerah tersebut dan dipelajari.
- Dapat disampaikan kepada setiap orang dan setiap kelompok serta diwariskan dari setiap generasi.
- Bersifat dinamis, artinya suatu sistem yang berubah sepanjang waktu.
- Bersifat selektif, artinya mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara terbatas.
- Memiliki unsur budaya yang saling berkaitan.
- Etnosentrik, artinya menggangap budaya sendiri sebagai budaya yang terbaik atau menganggap budaya yang lain sebagai budaya standar.
Fungsi Budaya:
- Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, yang artinya budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
- Identitas
Budaya memberikan rasa identitas kepada anggota organisasi.
- Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
- Stabilitas
Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
- Pembentuk Sikap dan Perilaku
Budaya bertindak sebagai mekanisme pembuat makna serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap serta perilaku individu.
Contoh-contoh Warisan Budaya di Indonesia:
1. Pencak Silat
Teori-teori Budaya:
- Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia pada dasaranya adalah makhluk budaya yang memiliki daya, budi dan akal yang dapat membantunya untuk menciptakan hasil karya yang berupa hukum, seni, moral, kepercayaan yang terus dilakukan hingga dapat membuat suatu kebiyasaan dan kemudiayan ditransmisikan secara sosial untuk generasi selanjutnya.
- Manusia Memiliki Akal Dan Budi
Akal dapat membatu manusia untuk berpikir kritis dan membatu untuk memecahkan dan menyelsaikan masalah yang dia alami. Serta budi adalah serangkaian kemampuan kognitif yang memungkinkan kesadaran, persepsi, pertimbangan, dan ingatan pada manusia. Dalam budaya, budi adalah akal yang merupakan unsur rohani.
- Manusia Sebagai Animal Simbolicum
- Manusia Adalah Pencipta Dan Penguna Kebudayaan
- Budaya Sebagai Sistem Adaptif
Teori-teori Budaya Menurut Para Ahli:
- Tylor (1871), seorang Antropolog Inggris mengemukakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan manusia dalam pengalaman historisnya yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, kebiasaan, dan kemampuan serta perilaku lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Robert Lowie
- Lewie (1937), pakar Antropolog Amerika Serikat menyatakan bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan karena sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal atau informal.
- Menurut Atmadja, teori kebudayaan adalah kebudayaan yang timbul sebagai suatu usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuj kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan itu sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Keontjaraningrat
- Keontjaraningrat (1974) mengemukakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dalam Koentjaraningrat, (2003 : 74 ) J.J Honingmann mengatakan bahwa ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
- Ideas
- Activities
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
- Artifacts
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
Teori Dampak perubahan budaya:
1. Budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya (Malinowski, 1983:21-23). Teori Malinowski ini sangat nampak dalam pergeseran nilai-nilai budaya kita yang condong ke Barat. Dalam era globalisasi informasi menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dalam mempengaruhi pola pikir manusia. Budaya barat saat ini diidentikkan dengan modernitas (modernisasi), dan budaya timur diidentikkan dengan tradisional atau konvensional. Orang tidak saja mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi Barat sebagai bagian dari kebudayaan tetapi juga meniru semua gaya orang Barat, sampai-sampai yang di Barat dianggap sebagai budaya yang tidak baik tetapi setelah sampai di Timur diadopsi secara membabi buta.
2. Teori Sinkronisasi Budaya (Hamelink, 1983) menyatakan “lalu lintas produk budaya masih berjalan satu arah dan pada dasarnya mempunyai mode yang sinkronik . Negara-negara Metropolis terutama Amerika Serikat menawarkan suatu model yang diikuti negara-negara satelit yang membuat seluruh proses budaya lokal menjadi kacau atau bahkan menghadapi jurang kepunahan. Dimensi-dimensi yang unik dari budaya Nusantara dalam spektrum nilai kemanusiaan yang telah berevolusi berabad-abad secara cepat tergulung oleh budaya mancanegara yang tidak jelas manfaatnya. Ironisnya hal tersebut justru terjadi ketika teknologi komunikasi telah mencapai tataran yang tinggi, sehingga kita mudah melakukan pertukaran budaya. (Dalam sumber yang sama) Hamelink juga mengatakan, bahwa dalam sejarah budaya manusia belum pernah terjadi lalu lintas satu arah dalam suatu konfrontasi budaya seperti yang kita alami saat ini. Karena sebenarnya konfrontasi budaya dua arah di mana budaya yang satu dengan budaya yang lainnya saling pengaruh mempengaruhi akan menghasilkan budaya yang lebih kaya (kompilasi). Sedangkan konfrontasi budaya searah akan memusnahkan budaya yang pasif dan lebih lemah. Menurut Hamelink, bila otonomi budaya didefinisikan sebagai kapasitas masyarkat untuk memutuskan alokasi sumber-sumber dayanya sendiri demi suatu penyesuaian diri yang memadai terhadap lingkungan, maka sinkronisasi budaya tersebut jelas merupakan ancaman bagi otonomi budaya masyarakatnya.
3. Agen Eropa merupakan pendorong utama terjadinya proses perubahan budaya (Malinowski, 1983:24). Sejak zaman pemerintahan kolonisasi Belanda membuka perkebunan dan pabrik-pabrik sampai dengan abad ke-21 di mana pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan membuka kran dan kemudahan bagi para investor asing, sedikit banyaknya akan membawa perubahan dalam sistem perekonomian kita. Perusahaan asing yang dikelola dengan modal besar menggunakan tenaga murah dari penduduk pribumi. Dalam sistem ekonomi kapitalis tenaga kerja dianggap sebagai faktor produksi dan tujuan perusahaan asing di Indonesia jelas bukan untuk melaksanakan demokrasi ekonomi seperti yang tertera dalam UUD 1945 Pasal 33.
4. Proses perubahan budaya dapat terjadi karena difusi, yakni unsur budaya yang satu bercampur dengan unsur budaya lainnya sehingga menjadi kompleks, di mana unsur komponennya menjadi tidak dekat lagi dengan unsur budaya aslinya.
5. Budaya adalah campuran unsur suatu hasil integrasi budaya yang hanya bisa dipahami melalui budaya induknya. Teori ini ditolak oleh Malinowski (Malinowski, 1983: 29). Re-tribalisme yang terjadi di Indonesia pada masa pemerintahan Kolonial Belanda di mana pada saat itu kelompok Melayu telah menempati kedudukan yang dominan dalam masyarakat Kota Medan, terutama untuk kelompok suku-suku Indonesia, dengan menempatkan kebudayaan Islam Melayu (Melayu – Moslem - Culture) sebagai basis pembauran ‘meeting pot’. (Apabila) masuk Melayu pada waktu itu berarti juga masuk Islam. Dengan demikian pada waktu itu banyak anggota-anggota etnis pendatang seperti dari Mandailing, Karo, Sipirok melakukan asimilasi dengan kelompok Melayu. Mereka hidup sebagai orang Melayu, berbahasa Melayu sehari-hari, memakai adat resam Melayu dan menanggalkan pemakaian Marga Batak. Namun demikian setelah kemerdekaan RI, dimana kekuasaan Kesultanan Melayu berakhir, hingga saat ini ternyata banyak di antara mereka yang telah menjadi Melayu tersebut kembali memakai marganya, menelusuri silsilah keluarganya ke gunung. Proses inilah yang disebut dengan proses re-tribalisme.
6. Teori tindakan atau action theory (Talcott Parson, E. Shils, Robert K. Merton dan lain-lain). Kebudayaan (berdasarkan teori tindakan ini) terdiri dari empat komponen sebagai berikut
- Sistem Budaya ‘Culture System’
- Sistem Sosial ‘Social System’
- Sistem Kepribadian ‘Personality System’
- Sistem Organik ‘Organic System’
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut saya teori kebudyaan bertujuan untuk mengambarkan pemahaman tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar yang melandasi pandangan-pandangan teoritis tentang kebudayaan. Kami sebagai generasi menerus harus mempelajari dan memahami tentang kebudayaan kami dan belajar untuk memapresiasikan karya laluhur yang sudah menciptakan budaya ini. Kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya. Jika kami tidak mempelajari dan mempertahankan sesuatu kebiasaan (budaya) maka budaya kami akan punah dan disisni datang kewajiban kami sebagi generasi penerus untuk belajar, mengajarkan dan mempertahankan kebudayaan kami.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment